MAGELANG – Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur sukses sajikan sederet representasi relief Candi Borobudur pada perhelatan Borobudur Peace and Prosperity Festival (BPF) yang digelar bertepatan dengan Waisak 2025.
Sebagai informasi, BPF adalah event Waisak yang diinisiasi Ricky Surya Prakasa bersama Meccaya.
Pendiri sekaligus pemilik Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur, Ki Eko Sunyoto menuturkan, beberapa relief Candi Borobudur yang disajikan dalam rupa tarian yakni Prajna Paramita, Garuda Raja, Lalitavistara, Dzambala, Vessantara, Sutasoma, hingga Sudana Manohara.
Karya Kinnara Kinnari tersebut ditampilkan di beberapa titik yakni Candi Pawon, Candi Borobudur dan Candi Ngawen.
“Tarian relief yang kami sajikan ini ceritanya sekuel atau kelanjutan dari karya yang tahun lalu kami tampilkan, ada lebih dari 100 anak yang dilibatkan dalam tarian ini dengan proses dan garap yang serius,” kata Ki Eko Sunyoto saat ditemui usai pementasan beberapa waktu yang lalu.
Lebih lanjut, Ki Eko Sunyoto menuturkan, khusus event BPF pada momentum Waisak dirinya telah menjadi penggarap tari di tahun ke empat.
Sejak menjadi penyaji tari pada BPF Waisak 2025, Ki Eko Sunyoto selalu menciptakan tarian relief yang diciptakan original dan khas.
“Tantangannya, bukan hanya sekedar menampilkan tarian yang bagus dan indah dipandang mata, namun memberikan sajian tarian yang bertutur dan membawa pesan moral,” jelas Ki Eko Sunyoto.
Ke depan, Eko berharap, Kinnara Kinnari bisa terus berkarya agar tarian relief dan kesenian di kawasan Borobudur dapat berkelanjutan dan berkembang. (Nar)
Red-Spyd
0 Komentar