Pontianak, - 26 Juli 2025-Budayawan dan pemerhati sejarah Nusantara, Agus Flores, kembali menyampaikan pernyataan kontroversial yang mengundang perhatian publik. Dalam sebuah diskusi budaya bertajuk "Budayawan di Gerbang Abad XX",
Agus mengklaim bahwa suku Tionghoa merupakan bagian dari masyarakat pribumi di wilayah Nusantara, khususnya di Kalimantan Barat, jauh sebelum terbentuknya negara Indonesia.
Menurut Agus, sejarah mencatat keberadaan sebuah negeri yang pernah berdiri di Kalbar bernama Negeri Raflag, yang menurutnya dihuni oleh masyarakat keturunan Tionghoa dan telah membaur dengan masyarakat lokal sebelum kedatangan penjajah Belanda melalui VOC.
Ia menuturkan bahwa keberadaan negeri ini perlahan hilang dari catatan sejarah karena pengaruh penjajahan dan dominasi kolonial VOC Belanda.
"Sebelum ada Indonesia, sudah ada negeri di Kalbar yang bernama Negeri Raflag. Negeri ini hilang begitu saja karena penjajahan VOC Belanda. Maka tidak heran, di Pontianak hingga kini masih banyak masyarakat keturunan Tionghoa yang sudah menjadi bagian dari tanah ini secara turun-temurun," ujar Agus Flores.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pengakuan terhadap keberagaman sejarah dan asal-usul masyarakat Indonesia adalah bagian penting dalam membangun rekonsiliasi budaya dan nasionalisme sejati.
Agus juga menyebut bahwa narasi ini sejalan dengan semangat inklusif yang beberapa kali disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya persatuan dan menghargai seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
Agus Flores menambahkan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh melupakan jejak sejarah kelompok-kelompok masyarakat yang telah lebih dulu berkontribusi terhadap peradaban dan kemajuan wilayah Nusantara sebelum era kolonial dan kemerdekaan.(AF/Frn).
Red-
0 Komentar