TEMANGGUNG - Sinergi antara tiga pilar desa—Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Kepala Desa—menjadi kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ketahanan pangan hingga isu keamanan. Hal ini menjadi pembahasan utama dalam acara Jam Pimpinan Tiga Pilar yang digelar di Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 500 tamu undangan, termasuk Bupati Temanggung Agus Setyawan, Dandim 0706 Temanggung Letkol Inf. Hermawan A.N., dan Kapolres Temanggung AKBP Rully Thomas, menegaskan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan visi pembangunan daerah dan nasional.
Kapolres Temanggung, AKBP Rully Thomas, dalam paparannya menekankan peran sentral tiga pilar dalam mendukung program nasional Asta Cita. Ia mengajak seluruh elemen untuk berfokus pada empat hal utama yaitu Peningkatan Ketahanan Pangan, menjaga stabilitas keamanan, mencegah konflik dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.
" Dengan mendukung program seperti Swasembada Jagung dan Gerakan Pangan Murah, diharapkan masyarakat memiliki akses yang lebih baik terhadap pangan yang berkualitas dan terjangkau dan stabilitas keamanan adalah fondasi bagi pertumbuhan ekonomi. Lingkungan yang kondusif akan menarik investasi dan mendorong roda perekonomian.
Kolaborasi tiga pilar diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang harmonis, memungkinkan masyarakat fokus pada pembangunan sosial dan ekonomi. Sinergi ini diharapkan mampu menarik minat investasi dan kewirausahaan, yang pada akhirnya akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja." Ujarnya.
Senada dengan Kapolres, Dandim 0706 Temanggung, Letkol Inf. Hermawan A.N., menekankan bahwa keberhasilan program pemerintah bergantung pada sinergi di tingkat paling bawah. "Kita tidak bisa berdiri sendiri, kita harus saling bahu-membahu," ujarnya. Ia juga menyoroti tantangan besar dari penggunaan media sosial yang masif, yang berpotensi memecah belah. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bijak dan mengambil hal-hal positif dari dunia maya.
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, menanggapi langsung kondisi terkini yang dirasakan oleh warganya, terutama para petani. Ia mengakui cuaca yang kurang mendukung telah memengaruhi musim tembakau, namun ia memberikan kabar gembira terkait kenaikan harga kopi yang signifikan.
"Harga kopi yang terakhir di Rp44.000 sekarang sudah merangkak naik ke Rp50.000. Ini menjadi langkah awal untuk para petani kopi agar semakin gencar dan semangat," kata Bupati.
Bupati juga mengklarifikasi isu kenaikan PBB yang sempat meresahkan masyarakat. Setelah melalui negosiasi, kenaikan PBB berhasil ditekan hanya sebesar 4,8%, menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk tidak membebani rakyat.
"Apapun itu, kami tetap mendukung penuh program pemerintah, termasuk Asta Cita," tambahnya.
Sesi tanya jawab menjadi momen penting bagi para kepala desa untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada para pimpinan dan komunikasi dua arahpun berlangsung dengan santai dan mengena.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan besar bahwa sinergi tiga pilar akan terus berjalan optimal, menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan, ketahanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Temanggung.
(Humas Polres Temanggung)
Red-Spyd
0 Komentar