Tambun – Dalam kunjungan silaturahmi ke Kantor FRN Counter Polri Bekasi Raya, Ketua Umum Perkumpulan Wartawan (PW) Fast Respon Nusantara (FRN) Counter Polri, Agus Flores, menyampaikan pesan penting yang sarat nilai budaya dan sejarah.
Ia menegaskan bahwa seluruh kantor FRN se-Indonesia harus memuat identitas budaya nasional melalui simbol Wayang Kulit yang terpasang di dinding sebagai penghormatan terhadap nilai-nilai Bhayangkara Majapahit.
“Saya berdiri di sini atas nama Bhayangkara Majapahit. Semua kantor FRN di Indonesia wajib memasang Wayang Kulit. Ini bukan sekadar dekorasi, tapi wujud dari jiwa perjuangan, budaya luhur, dan sejarah panjang pengabdian,” tegas Agus Flores di hadapan pengurus FRN Bekasi Raya, Kamis (10/7/2025).
Kunjungan tersebut berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Ketum Agus Flores mengapresiasi suasana kantor yang dinilainya memiliki aura positif, tertata rapi, dan kaya simbol kebangsaan.
“Saya sangat senang bisa berkunjung ke kantor ini. Tempatnya nyaman, auranya baik. Saya melihat lengkap foto Presiden, Wakil Presiden, lambang negara, dan yang paling menarik, ada gambar wayang di dinding. Ini luar biasa,” ujar Agus penuh antusias.
Ia bahkan memberikan arahan tambahan agar simbol sejarah Kerajaan Majapahit juga ikut ditambahkan dalam ornamen kantor. Menurutnya, semangat Bhayangkara sebagai bagian dari sejarah Polri berasal dari era Majapahit dan harus terus diwariskan sebagai roh perjuangan.
Kantor Resmi FRN Bekasi Raya Siap Beroperasi, Termasuk Kantor Khusus Ketum dan LBH Phasivic
Dalam kesempatan yang sama, Agus Flores juga memberikan apresiasi tinggi atas keseriusan pengurus dalam pengadaan sarana organisasi.
Ia mengungkapkan bahwa FRN Bekasi Raya saat ini telah memiliki dua kantor aktif, dan akan segera ditambah satu kantor lagi yang akan difungsikan sebagai Kantor Ketua Umum dan Pos Bantuan Hukum (Posbakum)/LBH Phasivic yang berada langsung di bawah koordinasi Ketum.
“Saya sangat menghargai upaya luar biasa pengurus FRN Bekasi Raya. Tidak hanya dua kantor yang sudah ada, tapi kita akan tambahkan satu lagi untuk Kantor Ketum dan LBH Phasivic. Ini akan menjadi pusat hukum dan pengaduan masyarakat Jawa Barat,” kata Agus.
Ia juga memastikan bahwa pengacara khusus dari Ketum akan disiapkan dan ditempatkan langsung di kantor ini sebagai bentuk pelayanan hukum langsung kepada masyarakat.
Simbolisme dan Budaya sebagai Arah Gerakan FRN
Arahan untuk memasang simbol Wayang Kulit bukan sekadar penampilan visual, namun merupakan bentuk penegasan ideologi organisasi yang berbasis pada nilai luhur budaya bangsa.
Bagi Agus Flores, Wayang bukan sekadar seni, tetapi merupakan warisan spiritual dan moral yang mencerminkan semangat Bhayangkara sejati.
Dengan konsolidasi dan pembangunan kantor di berbagai daerah, terutama di wilayah Jawa Barat, Agus Flores menegaskan bahwa FRN Counter Polri bukan hanya menjadi mitra strategis kepolisian, tetapi juga sebagai jembatan antara masyarakat dan penegakan hukum yang beradab, inklusif, dan berpijak pada akar budaya bangsa.
Red-Spyd
0 Komentar